Puisi-Puisi Para Pemenang Lomba Menulis Puisi AKU CINTA INDONESIA
Kategori A
IKRAR SUCI BUNGA BANGSA
Jesslyne Devina Heriyanto – SDK Santo Antonius Mataram NTB
Bumi pertiwiku yang elok
Bagai pelangi mendekorasi
Laut dan Bimasakti
Keragaman satwanya
Dari harimau sumatera
Hingga si cantik cendrawasih
Kulinernya menggugah selera
Rendang, papeda, bubur Manado
Tari Saman, tari Kecak, Reog Ponorogo
Dari Sabang sampai Merauke
Dari pulau We hingga pulau Rote
Terhampar beragam suku dan istiadatnya
Di sini kami berpijak
Aku dan kawan-kawan
Di antara bersepatu dan bersandal jepit
Berdiri tegak meghadap Sang Saka
Merah Berani Putih Suci
Berkumandanglah Indonesia Raya
Di antara rintik hujan
Membasahi kuncup bunga
Kami berikrar
Persatuan adalah utama
Perbedaan bukan penghalang
Persahabatan memperkokoh persatuan
*
INDONESIA NEGERI TERCINTA
Alysa Joana Putri Mendrofa – SD Kristen Ora et Labora BSD Tangerang Banten
Negeriku Indonesia
Tanah kelahiran yang kucinta
Tempatku dibesarkan
Berkumpul bersama handai taulan
Negeriku Indonesia
Sangat indah dan permai
Terkenal sampai penjuru dunia
Negeri yang cinta damai
Beraneka ragam bahasa daerah
Beraneka ragam suku dan agama
Tidak membuat kami terpecah
Itulah Bhinneka Tunggal Ika
Perbedaan warna kulit
Tidak membuat hidup sulit
Walau kami berbeda – beda
Di mata Tuhan kami sama
Kesuburan tanahmu tak terhingga
Hasil tambang tak terkira
Hasil pertanian yang melimpah
Hasil laut tak akan punah
Dengan semangat Pancasila
Dan rasa penuh toleransi
Kita harus membangun bangsa kita
Menjadi bangsa yang mandiri
*
BUMI PERTIWI KITA
Sri Dwi Mekar Hayu – SDN 1 Kualasimpang Aceh Tamiang Aceh
Dalam baris kata
Kuungkap sebuah rasa
Kecintaan yang membuncah di dada
Tentang Bumi Pertiwi kita
Sang zamrud khatulistiwa
Aku jatuh cinta . .
Pada nyiur pantai nan elok
Keramahan penduduk bumi
Damai menyentuh qalbu
Oh, indahnya kehidupan di negeriku
Inilah Indonesiaku, NKRI tercinta!
Berbagai suku, bahasa, dan agama
Walau berbeda-beda tapi tetap satu
Membangun negeri dibawah nilai-nilai Pancasila
Marilah tetap bersatu!
Meski ancaman zaman ini semakin terasa
Karena Indonesia adalah satu!
Semoga Tuhan selalu melindungi kita
*
Kategori B
SANG KALPATARU
Dipa Ranu Amerta – SMPN 2 Purbalingga Jawa Tengah
Indonesia, bagai kalpataru yang melingkupi makhluk dibawahnya
Kalpataru berdiri tegak bagai tombak di tanah ini
Cahaya terpancar di tengahnya dunia
Jadikan dikau singa Asia lantaran agung dimata dunia
Kau bagai pohon kokoh dan rindang
Yang indah dan permai
Tapi kau tak kokoh lagi
Kau digerogoti rayap-rayap yang iri dengan ke indahanmu
Para rayap yang iri atas keberagaman indahmu
Hai Indonesiaku bangkitlah dari mendungnya dibalik gunung yang tinggi
Tampakkanlah keperkasaanmu wahai Nusantaramu
Tunjukkan kepada buana
Hai para Bima Nusantara
Hai para Srikandi Indonesia
Bangkitlah dan ubahlah Indonesia
Dari dusta menjadi asmara
*
PEMUJA TANAH PUSAKA
Sabna Ramadani – di SMP 3 Kuok Kampar Riau
Aku cemburu pada rumput yang hijaukan tanahmu
Aku cemburu ikanmu yang hiasi lautmu
Aku cemburu pada aneka corak budayamu
Aku cemburu keelokan tutur penghunimu
Aku cemburu pada aroma pagimu
Aku cemburu pada malammu yang mengiringi mentari senjamu
Sungguh ku terpikat pesonamu yang menenangkan
Bolehkah aku menjadi kekasihmu wahai Ibu Pertiwi?
Atau menjadi pohon yang menyegarkan negerimu
Atau hanya menjadi semut kecil yang mengitarimu
Aku sanggup menjadi apapun, asalkan jejak kakiku tak pernah menghilang di tanah ini
Dan kelak jasadku terkubur abadi di tanah suci ini
Aku akan selalu menjagamu seperti bayi
Aku tunduk padamu seperti tundukku pada ibu
Aku akan menemanimu seperti pantai pada lautan
Aku selalu merindukanmu bak bulan merindu malam
Ntah ramuan apa yang telah kau suguhkan
Atau virus apa yang telah kau tularkan
Aku menyerah pada ketakjuban
Mengalah pada milyaran keindahan
Karena kaulah negeri sempurna yg diciptakan tuhan
KAMI, INDONESIA
Karya: Rebecca Reynata Rihi – SMP Lentera Harapan Kupang NTT
Negeri ini
Tempat kami berdiri
Tempat kami merasakan belaian kasih
Tempat kami merasakan keindahan
Tempat kami merasakan sisi rusaknya
Rusak
Bukan hal yang kecil
Bukan hal yang mudah
Bukan hal yang pantas disesali
Kita, kita yang memperbaikinya
Sabang sampai Merauke
Beribu-ribu pulau
Berbagai suku bangsa dan bahasa
Berbagai anugerah dan keunikan
Berbagai perbedaan dan keistimewaan
Inilah negeri kami, Indonesia
Negeri ini
Bukan hanya sekadar negeri
Bukan hanya sekadar kampung halaman
Tapi, negeri ini
Tempat hati kami berada
Kami, Indonesia
*
Kategori C
Pensil Warna Nusantara
Febi Imanuela – SMA Don Bosco 2 Jakarta
Nusantara Nirwana
Bak sekotak pensil warna
Beragam semburat rona
Mengagumkan dan mempesona
Macam warna macam rasa
Bersama-sama mengejar asa
Menggores coretan-coretan
Guratan warna kesatuan
Beda warna aka pa
Beda warna tak salah
Semua cantik indah
Semua baik adanya
Laskar-laskar bangsa
Mari padu warna-warni
Saling mengisi dengan berani
Membentuk karya yang esa
*
NARASI NEGERI BAMBU RUNCING
Muhammad Rahmad – SMAN 2 Barabai Kalimantan Selatan
Ini adalah tanah lahir kami
sebuah sejarah bukan dongeng bukan pula lelocon
di mana setiap kisahnya penuh peluh, tangisan dan perjuangan
negeri yang selalu dibangun dengan pertumpahan darah dan air mata
Saksikanlah keramahan negeri kami
suku, ras dan agama saling bertoleransi
kedamian dijunjung tinggi melebihi langit
meredam duka dalam setiap pertempuran sengit
karena negeri ini selalu dipagari bambu runcing
dari tangan-tangan pahlawan yang berlumur darah
Kami tidur berselimutkan merah putih
didendangkan lagu Indonesia Raya
yang bergema dari seluruh penjuru Nusantara
karena di negeri berbambu runcing inilah
perjuangan pendahulu selalu nyaring berapi-api
meninggalkan sejarah di setiap jengkal negeri
Di lapang dada negeri bambu runcing ini
hamparan ladang terus mengenyangi perut kami
ribuan ruas sungai selalu menawar dahaga kami
sehingga tak pernah habis diwariskan kepada generasi
untuk selalu mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia
demi mewujudkan persatuan bangsa di Bumi Pertiwi
Sudah ribuan janji kita teriakkan ke segala cakrawala
pendahulu hanya mengantarkan kita sampai gerbang kemerdekaan
dan selanjutnya kita mesti terus berjuang bersama bersatu
untuk terus maju di garda terdepan membela Indonesia
Sungai Rangas, 20 Februari 2017
*
TALI TEMALI TRADISI
Gede Agus Widiantara Sada – SMAN Bali Mandara Buleleng Bali
Kepada : Sang Pemimpi
Mata pelangi di bumi pertiwi
Kemanakah aku harus pergi?
Ketika salju turun di negeri ini
Dan bara api padam tak berarti
Tubuh kuyup, urat nadi tak terasa lagi
Bagai aku sudah mati ditelan bumi
Rasa takut ini mengungkung di hati
Apakah aku harus mencuci diri?
Meratapi kehilangan tali-temali budaya dan tradisi
Diam…!
Bagi roh, kita adalah bagian dari keagungan langit
Bagi pahlawan, kita adalah tungku api generasi
Aruskah kita diam melihat tali-temali ini?
Yang ditelan ombak arus globalisasi
Bangkit…!
Dengan alunan kaki ini
Berdiri di puncak paling tinggi
Walau gunung dan jurang akan kulewati
Demi negeri sang pemberani
*